Sunday, April 5, 2009

System Design

System design merupakan main activity kedua dari submodel system development (SD). Main activity ini dapat dibagi menjadi beberapa subactivity sebagai berikut:

- Technical system design

- Realization of efficiency analysis

- Investigation of feasibility

- Allocation of user requirements

- Interface description

- Specification of system integration

Berikut ini adalah gambaran tentang subactivity dan hubungan antar subactivity yang ada pada system design.

Gambar 1. System Design Subactivity


Gambaran product flow dari system design dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. System Design


Technical System Design


Solution proposal untuk technical structure yang mungkin dari system architecture dibuat berdasarkan user requirement. Jika ada beberapa alternatif tersedia, maka dipilih satu alternatif dan alternatif tersebut lalu diperbaiki dengan partisipasi project management. Jika pemilihan belum bisa dilakukan atau masih ada beberapa alternatif yang mungkin digunakan, maka harus dipertimbangkan penggunaan off-the-shelf product. Penilaian off-the-shelf product ini dilakukan pada subactivity investigation of feasibility dan hasil dari subactivity tersebut dapat mengakibatkan perubahan pada solution proposal yang dibuat.

Setelah solution proposal diperbaiki, bagian dari sistem yang menggunakan off-the-shelf product harus diidentifikasi. Jika off-the-shelf product sudah dipilih, maka pilihan tersebut juga harus didokumentasikan. Jika dengan penggunaan off-the-shelf product tersebut diperlukan beberapa penyesuaian, maka aktivitas yang dilakukan untuk mewujudkan penyesuaian tersebut juga harus didokumentasikan.

Pendefinisian system architecture meliputi representasi technical system structure dan identifikasi interface antara elemen dari architecture dan sistem secara keseluruhan. Selama memungkinkan, technical requirement dari functionality, interface, kualitas, dan development serta software maintenance and modification (SWMM) environment dari elemen system architecture sebaiknya didefinisikan berdasarkan user requirement. Criticality dari architecture element juga sebaiknya didefinisikan. System-related detail untuk operational information sebaiknya dibuat berdasarkan system architecture dan user requirement. Gambaran product flow dari subactivity ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Technical System Design


Realization Of Efficiency Analysis


Agar suatu IT measure dapat dikatakan efektif, maka IT measure tersebut harus memiliki hal-hal berikut ini:

- Sesuai untuk mengatasi threat (melalui alokasi threat kepada IT measure)

- Dapat bekerja sama tanpa konflik dan dapat menunjang satu sama lain (melalui demonstrasi dan analisis semua relationship antar IT measure)

- Mempunyai strong mechanism

- Tidak mempunyai kelemahan yang dapat dieksploitasi

Berikut ini adalah gambaran product flow dari subactivity ini.

Gambar 4. Realization Of Efficiency Analysis


Investigation Of Feasibility


Tujuan utama dari feasibility study adalah untuk mengevaluasi availability dari off-the-shelf product. Untuk melakukan hal ini, dilakukan market analysis dengan memperhatikan kesesuaian antara off-the-shelf product dengan user requirements. Hasil dari market analysis ini akan digunakan sebagai dasar untuk definisi dari system architecture.

Evaluation criteria untuk solution proposal yang dihasilkan harus dijadikan dasar dari feasibility study. Criteria tersebut harus diurutkan berdasarkan prioritasnya dan diberikan bobot. Criteria tersebut juga harus mempertimbangkan kompleksitas interface, ketersediaan dari off-the-shelf product, dan apakah technical concept dan development standard sudah memadai atau tidak.

Solution proposal dari technical system architecture harus diperiksa apakah sudah memenuhi user requirements atau tidak. Setelah itu harus dievaluasi dengan menggunakan evaluation criteria yang sudah didefinisikan. Selain itu juga harus diperiksa dampak dari solution proposal tersebut terhadap organisasi dengan menggunakan cost/benefit analysis. Berikut ini adalah gambaran product flow dari subactivity ini.

Gambar 5. Investigation Of Feasibility


Allocation Of User Requirements


Pada subactivity ini, dilakukan pengalokasian user requirements dan marginal condition dari sistem kepada elemen dari technical architecture. Dalam melakukan proses alokasi ini, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi yaitu:

- Setiap requirement harus dialokasikan kepada paling sedikit satu elemen dari technical architecture. Pada kondisi ideal, setiap requirement harus dialokasikan kepada tepat satu elemen dari technical architecture.

- Setiap requirement dialokasikan kepada elemen terendah dari refinement level sehingga memungkinkan pemenuhan requirement tersebut secara total.

- Jika requirement berhubungan dengan banyak elemen dari technical architecture, maka harus dipertimbangkan elemen architecture mana yang benar-benar berhubungan dengan requirement tersebut.

- Alokasi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga memungkinkan permeriksaan pemenuhan requirement dengan melakukan pemeriksaan terhadap elemen architecture yang berhubungan.

Gambaran product flow dari subactivity ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 6. Allocation Of User Requirements


Interface Description


Pada subactivity ini, semua interface yang diidentifikasi pada interface overview harus dispesifikasikan pada interface description. Dokumentasi interface description ini dilakukan dengan mempertimbangkan tipe dari individual interface dan tipe dari architecture element yang berhubungan. Gambaran product flow dari subactivity ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 7. Interface Description


Specification Of System Integration


Pada subactivity ini, dilakukan pendefinisian tentang bagaimana elemen-elemen yang ada dalam system architecture akan diintegrasikan ke dalam sistem. Strategi yang akan dilaksanakan, langkah-langkah yang akan diambil, batasan-batasan yang ada, dan resource serta tool yang dibutuhkan untuk melakukan integrasi tersebut didefinisikan. Hasil dari proses pendefinisian tersebut dituliskan dalam integration plan.

Dengan dilakukannya penyusunan integration plan, juga akan ditemukan hal-hal yang berhubungan dengan operational information. Informasi tentang instalasi, system environment, system component, dan lain sebagainya akan diperoleh juga pada subactivity ini. Oleh karena itu harus dilakukan update pada operation information dan interface description. Berikut ini adalah gambaran product flow dari subactivity ini.

Gambar 8. Specification Of System Integration

Documents


Berikut ini adalah format dari document system architecture, technical requirements, operational information, interface overview, interface description, dan integration plan yang dihasilkan pada system design.

Gambar 9. System Architecture


Gambar 10. Technical Requirements


Gambar 11. Operational Information


Gambar 12. Interface Overview


Gambar 13. Interface Description


Gambar 14. Integration Plan

Referensi


Address

Tanggal Akses

http://www.informatik.uni-bremen.de/uniform/gdpa

17 Maret 2009

http://v-modell.iabg.de/index.php?option=com_docman&task=

cat_view&gid=16&Itemid=30

17 Maret 2009

No comments:

Post a Comment