System integration merupakan main activity kedelapan dari submodel system development (SD). Main activity ini dapat dibagi menjadi beberapa subactivity sebagai berikut:
- Integration into system
- Self-assessment of the system
- Product supply
Berikut ini adalah gambaran tentang subactivity dan hubungan antar subactivity yang ada pada system integration.
Gambar 1. System Integration Subactivity
Gambaran product flow dari system integration dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. System Integration
Integration into System
Pada subactivity ini, SW unit, HW unit, dan non-IT portion diintegrasikan ke dalam system. Procedure yang dilakukan dalam proses integrasi ini harus berdasarkan pada integration plan. Pada kondisi tertentu, beberapa elemen dari architecture akan diintegrasikan terlebih dahulu ke dalam segment. Jika hal ini sudah direncanakan sebelumnya, maka self-assessment yang nantinya akan dilakukan juga harus memasukkan segment di dalamnya. Self-assesment diperlukan walaupun tidak semua elemen tersedia untuk proses integrasi. Elemen yang belum tersedia harus digantikan dengan menggunakan dummies. Gambaran product flow dari subactivity ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3. Integration into System
Self-Assessment of the System
Pada subactivity ini, dilakukan self-assessment terhadap system dan segment. Oleh karena itu assessment prerequisite seperti instalasi system ke dalam assessment environment dan pembuatan test case harus sudah dilakukan terlebih dahulu. Dalam melakukan assessment terhadap segment, maka hal-hal berikut ini harus dilakukan:
- Assessment terhadap technical requirement berdasarkan quality characteristic yang didefinisikan di
- Assessment terhadap technical dan functional cooperation, khususnya SW/HW interfaces
- Assessment terhadap segment yang ada pada target hardware dalam kondisi yang menyerupai kondisi asli dengan melakukan simulasi terhadap system environment dan dengan dukungan SW/HW diagnostic tools
- Assessment dengan mempertimbangkan interrupt dan I/O signal processing, synchronization dan komunikasi dari processors, error detection dan tolerance, dan assessment dari man-machine interface (apakah memenuhi ergonomical dan software-ergonomical principles)
Sedangkan dalam melakukan assessment terhadap system, maka hal-hal ini harus dilakukan:
- Assessment terhadap user requirements dan system architecture
- Assessment dilakukan pada special assessment environment, misalnya prototype, lalu assessment dilakukan pada operative application environment atau compatible reference system
- Assessment terhadap technical dan functional cooperation dengan memperhatikan system loading (dalam hubungannya dengan efficiency dan robustness), behavior pada worst-case condition, demontrasi dari system security, situasi dan kondisi tertentu yang mungkin terjadi, dan situasi dan fungsi yang critical
- Assessment terhadap cooperation dari system/segment dan user dengan mempertimbangkan user loading, situasi tertentu yang mungkin terjadi dan bagaimana situasi tersebut akan diatasi, dan situasi critical dan efek dari false operation
Setelah self-assessment selesai dilakukan, maka akan dilakukan evaluasi hasil self-assessment akan menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya. Jika hasil evaluasi memuaskan, maka system akan dikirimkan ke quality assurance (QA) untuk dilakukan assessment secara formal. Jika hasil evaluasi tidak memuaskan, maka akan dilakukan iterasi dengan menggunakan self-assessment yang diperbarui sampai diperoleh hasil evaluasi yang memuaskan. Gambaran product flow dari subactivity ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Self-Assessment of the System
Product Supply
Pada subactivity ini akan dilakukan langkah-langkah untuk mendukung introduction dari system. Langkah-langkah tersebut adalah penyelesaian operational information dan pembuatan system dalam installable form, misalnya floppy disk, CD-ROM, dan seterusnya. Gambaran product flow dari subactivity ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5. Product Supply
Documents
Berikut ini adalah format dari document operational information yang dihasilkan pada system integration.
Gambar 6. Operational Information
Referensi
Address | Tanggal Akses |
http://www.informatik.uni-bremen.de/uniform/gdpa | 3 April 2009 |
http://v-modell.iabg.de/index.php?option=com_docman&task= cat_view&gid=16&Itemid=30 | 3 April 2009 |
No comments:
Post a Comment